laporan pembuatan mur dan baut
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR ………………………………………………………..2
DAFTAR ISI …………………………………………………………………3
BAB 1
PEDAHULUAN ……………………………………………………………...4
BAB 2
KAJIAN TEORI ……………………………………………………………...5
- 8
BAB 3
LAPORAN PRAKTIKUM …………………………………………………..9
- 12
BAB4
PENUTUP ……………………………………………………………………13
DAFTAR PUSTA ……………………………………………………………14
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG
Kerja bangku (benchwork) ialah
aktivitas kerja yang dilakukan dengan tenaga dan keahlian dari manusia di meja
kerja. Teknik Kerja Bangku adalah teknik dasar yang harus
dikuasai oleh seseorang dalam mengerjakan kerja bangku di dalam dunia teknik
permesinan sebagai dasar untuk materi teknik permesinan pada tingkat
selanjutnya. Kegiatan kerja bangku lebih dititikberatkan pada pembuatan benda
kerja dari material logam dengan perkakas tangan, dan dilakukan di bangku
kerja.
Pekerjaan kerja
bangku meliputi berbagai jenis kontruksi geometris yang sesuai dengan jobsheet
atau perintah kerja. Persyaratan kualitas terletak kepada pemahaman seseorang
dalam praktek kerja bangku dan pelaksanaannya di tempat kerja yang meliputi
tingkat ketrampilan dasar penguasaan alat tangan, tingkat kesulitan produk yang
dibuat, dan tingkat kepresisian hasil kerja. Kerja bangku tidak hanya
menitikberatkan pada pencapaian hasil kerja, tetapi juga pada prosesnya. Dimana
pada proses tersebut lebih menitikberatkan pada etos kerja yang meliputi
ketekunan, disiplin, ketahanan, serta teknik sebagai dasar sebelum melanjutkan
ke pengerjaan yang menggunakan mesin - mesin produksi.
1.2 TUJUAN
Tujuanpraktikkerjabangku membuat mur
& baut antara lain :
a.
supaya peserta dapat melakukan praktik membuat mur & baut
b.
supaya peserta dapat membuat strategi pengerjaan mur & baut
c.
supaya pesrta dapat menyusun laporan praktik
1.3 MANFAAT
Berdasarkan tujuan tersebut di
atas, manfaat yang diperoleh dari praktikkerja bangku membuat mur & baut
antara lain :
a.peserta
dapat melakukan praktik membuat mur & baut
b.
peserta dapat membuat strategi pengerjaan mur & baut
c.
pesrta dapat menyusun laporan praktik
BAB 2
KAJIAN TEORI
2.1
LANDASAN TEORI
2.1.1
Kikir
Kikir
terutama digunakan untuk menghaluskan benda kerja dari metaldengan menggunakan
tangan. Ditinjau dari bentuknya, kikir diklasifikasikan dalam lima jenis yaitu
datar, segiempat, segitiga, bulat dan setengah bulat. Ditinjau dari sisi
potongnya adalah sisi potong tunggal dan sisi potong ganda. Kekasaran sisi
potong kikir diklasifikasikan antara lain ”kasar”, ”medium / setengah kasar”,
”halus” dan ”licin”. Kikir baru harus digunakan untuk baja lunak.

Kikir bentuk datar
Kikir bentuk setengah bulat
Kikir bentuk bulat
Kikir bentuk segiempat
Kikir bentuk segitiga

Mengikir Benda Kerja
a) Posisi tubuh
Selama
mengikir, berdiri di sisi sebelah kiri ragum dengan kaki tetap tidak berubah.
Kaki harus terbentang dengan menyesuaikan panjang kikir. Sudut antara poros
ragum dan kaki mendekati 30° untuk kaki
kiri dan 75° untuk kaki kanan.
b) Gerakan badan dan kaki


c) Cara memegang kikir
(1)
Tangan kanan : Peganglah tangkai kikir dengan posisi ibu jari di atas pegangan
dan jari lainnya di bawah pegangan.
(2)
Tangan kiri : Tempatkan ibu jari pada ujung kikir dan jari-jari yang lain
sedikit ditekukan akan tetapi tidak sampai memegang atau menggenggam.
(3)
Menggunakan kikir yang kecil dengan gerakan yang tidak terlalu kuat dan pegang
kikir dengan tangan kanan dan ujung kikir dipegang oleh ibu jari dan jari-jari
lainnya.


d) Tekanan pada kikir
Tekanan pada kikir tergantung pada
ukuran kikir dan benda kerja yang dikikir. Pada waktu mulai usapan pertama,
tekanan maksimum pada tangan kiri dan tekanan minimum pada tangan kiri. Tekanan
tangan kiri dan kanan sama kuat saat pemotongan di tengah-tengah. Pada saat
usapan terakhir, tekanan minimum pada tangan kiri dan tekanan maksimum pada
tangan kanan.

Gambar. Tekanan pada
kikir
2.1.2 Gergaji tangan
Gergaji Tangan adalah alat yang digunakan
untuk memotong benda kerja.Daun gergaji dibuat dari baj abermutu tinggi yang sangat
keras, sehingga ketajaman gerigi tidak selalu diruncingkan kembali. Untuk mengetahui
spesifikasi gergaji, dapat dilihat pada daun gergaji di dekat tangkai pegangan,
yang menyebutkan jumlah gigi per inchi
2.1.3 Mesin bor
Mesin adalah suatu alat pembuat lubang
atau alur yang efisien, sebagai pisau penyayat pad amesin bor ini dinamakan mata
bor yang mempunyai ukuran diameter bermacam-macam. Mesin bor termasuk perkakas dengan
gerak utama berputar, fungsi pokok mesin ini ialah membentuk lubang pada benda kerja
dengan mempergunakan bor sebagai alatnya.
2.1.3 Tap
Alat pengetap berfungsi untuk membuat
alur pada benda kerja, berfungsi untuk membuat ulir sekrup dalam. Untuk membuat
ulir sekrup dalam, dengan tangan dipakai tap ulir sekrup.
2.1.4 Snai
Sney untuk membuat ulir luar dengan
bantuan tangan. Ulir luar biasa dibuat dengan tangan dengan sebuah mur yang didesain
khusus, yang disebut pemoton gulir dan terbuat dari baja karbon atau baja sayat cepat. Pemotong ulir tersebut dijepit dengan bantuan
rumah tap (stock) dan keduanya mempunyai bentuk yang bervariasi. Seperti juga
tap, senai (pemotong ulir) diberi alur untuk membetuk sisi penyayat dan ruang kotoran
/ serpihan logam.
2.1.5 Jangka sorong
Jangka sorong adalah alat ukur
yang ketelitiannya dapat mencapai seperseratus milimeter. Terdiri dari dua bagian,
bagian diam dan bagian bergerak. Pembacaan
hasil pengukuran sangat bergantung pada keahlian dan ketelitian pengguna maupun
alat. Kegunaan jangka sorong adalah untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan
cara diapit.
2.1.6 Siku - siku
Siku - siku adalah sebuah alat ukur
yang terdiri dari badan dan daunsiku, dimana badan lebih tebal dan lebih berat jika
disbanding dengan daunnya, hal ini berfungsi untuk ketepatan dan kemantapan pegangan
sewaktu digunakan. Fungsisiku – siku hamper sama dengan busur derajat yaitu untuk:
a). Membuat garis sudut
b). Memeriksa kemiringan atau kesikuan bagian suatu
benda
c). Memeriksa kerataan permukaan benda.
2.1.7 Ragum
Ragum berfungsi untuk menjepit benda
kerja secara kuat dan benar,artinya penjepitan oleh ragum tidak boleh merusak benda
kerja. Dengan demikian ragum harus lebih kuat dari benda kerja yang dijepitnya.
Untuk menghasilkan penjepitan yang kuat maka pada mulut ragum/rahangnya dipasangkan
baja berigi sehingga benda kerja dapat dijepit dengan kuat.
BAB 3
LAPORAN
PRAKTIKUM
3.1 PELAKSANAAN
PRAKTIKUM
Praktikum dilakukan setiap hari rabu
sesuai jadwal perkuliahan yaitu pada tanggal 13, 20, 27 April 2016 dan 04 Mei
2016, kemudian praktikum dilaksanakan di
ruang praktik kerja bangku E5 Lt. 2 teknik mesin UNNES.
3.2 PRAKTIKUM
PEMBUATAN MUR & BAUT
3.2.1
Alat
a.
mistarbaja
b.
jangkasorong
c.
penggores
d.
gergaji besi
e.
kikir kasar
f.
kikir halus
g.
kikir bulat
h.
bor duduk
i.
matabor (7,5 mm ; 10,5 mm)
j.
snei
k. tap
3.2.2
Bahan
a.
besi cor, sebagai bahan baut
b.
baja, sebagai bahan mur
c. pelumas (oli)
3.2.3
Langkah Kerja
1).
Pemotongan Bahan Baut

b.
Tandai bahan sesuai ukuran pemotongan, ukuran menyesuaikan job sheet
c.
Potong bahan sesuai tanda yang telah dibuat
2).
Pemotongan Bahan Mur
a.
Siapkan bahan mur
b.
Tandai bahan sesuai ukuran pemotongan, ukuran menyesuaikan job sheet
c.
Potong bahan sesuai tanda yang telah dibuat, berikan pelumas pada saat
pemotongan supaya gergaji besi tidak cepat panas, dan tumpul. Pelumasan
dilakukan karena bahan mur lebih keras dibanding bahan baut.
3).
Meratakan Permukaan Bahan Baut Bekas Pemotongan

b.
Ratakan permukaan bahan baut bekas pemotongan menggunakan kikir kasar.
c.
Lakukan pengerjaan pada permukaan pada sisi yang lain dari bahan baut.
4).
Meratakan Permukaan Bahan Mur Bekas Pemotongan

b.
Ratakan permukaan bahan mur bekas pemotongan menggunakan kikir kasar.
c.
Lakukan pengerjaan pada permukaan pada sisi yang lain dari bahan mur.
5).
Membuat Tirus Pada Bahan Baut

b.
lakukan pengerjaan, tiruskan ujung bahan baut yang akan dibentuk ulir dengan
kikir kasar, kerjakan melingkar sedikit demi sedikit, tiruskan secukupnya
jangan berlebihan.
c.
lakukan pengerjaan pada sisi yang lain dari bahan baut.
6).
Membuat Ulir Luar Pada Bahan Baut

b.
lakukan pengerjaan, perhatikan posisi snei supaya tetap lurus terhadap bahan
baut, penekanan terhadap snei secukupnya, putar snei hingga memperoleh ulir
awal setelah itu pengerjaan hanya dilakukan 1/8 putaran, kemudian dikembalikan
1/8 putaran, begitu seterusnya sampai batas yang ditentukan job sheet.
c.
lakukan pelumasan saat pengerjaan.
d.
kerjakan sisi yang lain dari bahan baut.
7).
Membentuk Hexagonal Pada Bahan Mur

b.
ragum bahan mur, pastikan posisi lurus supaya hasil pengerjaan rata.
c.
kerjakan bahan mur sisi demi sisi.
8).
Mengebor Bahan Mur
a.
buat tanda titik tengah pada bahan mur dengan penitik supaya mempermudah
pengerjaan.
b.
pasang mata bor pada bor duduk
c.
set posisi bahan mur pada bor duduk
d.
lakukan pengerjaan, pertama dilakukan dengan mata bor ukuran 7.5 mm kemudian
diperbaiki dengan mata bor ukuran 10.5 mm
e.
haluskan permukaan bekas pengerjaan
f.
lakukan pengerjaan pada bahan mur yang lain.
9). Pengerjaan Tap Pada Bahan Mur

b. lakukan pengerjaan, pastikan posisi
tap lurus terhadap bahan mur supaya hasil pengerjaan bagus, penekanan
secukupnya, putar tap hingga memperoleh ulir awal setelah itu pengerjaan hanya
dilakukan 1/8 putaran, kemudian dikembalikan 1/8 putaran, begitu seterusnya
sampai selesai.
c.
lakukan pelumasan saat proses pengerjaan.
d.
lakukan pengerjaan pada bahan mur yang lain.
10). Finishing Pada Bahan Mur
a. ragum bahan
mur, lindungi permukaan bahan mur dari gigi ragum dengan kain supaya tidak
luka, pastikan posisi bahan mur lurus supaya hasil pengerjaannya baik.
b. lakukan
pengerjaan, gunakan kikir halus untuk finishing permukaan bahan mur.
c. lakukan
pengerjaan pada bahan mur yang lain.
BAB
4
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
1. Pengikiran dikerjakan setelah benda kerja
dicekam pada ragum, Pengikiran dilakukan dengan menggunakan dua jenis kikir
(bastard dan half smooth).
2. Kendala - kendala yang dijumpai pada
Praktikum Kerja Bangku adalah sebagai berikut:
a) Pengikiran : Banyak kikir yang sudah
tumpul dan kurang mengetahui cara mengikir yang benar,
b) Penandaan : Agar mendapatkan hasil penandaan
yang baik, mahasiswa harus membuat mal dari kertas dan ditempel dibenda kerja dengan
menggunakan lem
c) Penggergajian : Banyaknya waktu yang
digunakan pada proses pengikiran, sehingga proses penggergajian tidak berjalan maksimal
dan benda kerja yang tidak ditandai dahulu sebelum digergaji menyebabkan hasil kerja
kurang rapi.
4.2 SARAN
1. Sebelum praktikum dimulai petugas
piket sudah menyiapkan benda kerja, dan melakukan
pengecekan alat kerja, sehingga ketika pelaksanaan
praktikum berjalan dengan lancar, tidak terganggu karena alat yang tidak layak pakai
dan rusak.
2. Sebaiknya alat - alat yang dipakai dalam Praktikum Kerja Bangku yang sudah tidak layak
pakai harus segera diganti.
DAFTAR
PUSTAKA
·
http://taufik-ardiyanto.blogspot.co.id/2011/07/teknologi-kerja-bangkupada-pembuatan.html,
dibuka hari sabtu 14 Mei 2016, 23:28 WIB
Apabila Anda mempunyai kesulitan dalam pemakaian / penggunaan chemical , atau yang berhubungan dengan chemical,oli industri, jangan sungkan untuk menghubungi, kami akan memberikan solusi Chemical yang tepat kepada Anda,mengenai masalah yang berhubungan dengan chemical.Harga
ReplyDeleteTerjangkau
Cost saving
Solusi
Penawaran spesial
Hemat biaya Energi dan listrik
Mengurangi mikroba & menghilangkan lumut
Salam,
(Tommy.k)
WA:081310849918
Email: Tommy.transcal@gmail.com
Management
OUR SERVICE
1.
Coagulan, nutrisi dan bakteri
Flokulan
Boiler Chemical Cleaning
Cooling tower Chemical Cleaning
Chiller Chemical Cleaning
AHU, Condensor Chemical Cleaning
Chemical Maintenance
Waste Water Treatment Plant Industrial & Domestic (WTP/WWTP/STP)
Garment wash
Eco Loundry
Paper Chemical
Textile Chemical
Degreaser & Floor Cleaner Plant
Kaporit tablet,cair & serbuk
2.
Oli industri
Oli Hydrolik (penggunaan untuk segala jenis Hydrolik)
Rust remover
Coal & feul oil additive
Cleaning Chemical
Lubricant
3.
Other Chemical
RO Chemical
Hand sanitizer
Disinfectant
Evaporator
Oli Grease
Karung
Synthetic PAO.. GENLUBRIC VG 68 C-PAO
Zinc oxide
Thinner
Macam 2 lem
Alat-alat listrik
Packaging
Pallet
CAT COLD GALVANIZE COMPOUND K 404 CG
Almunium